5 Hewan Akrobatik di Dunia
1. Tupai Terbang
Sepandai-pandainya tupai loncat, pada
akhirnya jatuh juga. Peribahasa itu mungkin tidak berlaku bagi tupai
yang satu ini. Karena tupai ini bujan hanya loncat, tetapi juga melayang
di udara, nyaris seperti terbang. Itulah keistimewaan tupai terbang
atau dalam bahasa Inggris disebut flying squirrel. Tupai ini sebenarnya
memang tidak terbang seperti namanya, tetapi kemampuannya
berpindah-pindah dari pohon yang satu ke pohon yang lain dengan melayang
sangat luar biasa. Kemampuan meluncur di udara itu sangat mengagumkan
bagi mamalia seperti tupai. Bahkan, jarak tempuhnya bisa mencapai 90
meter.
Ternyata keistimewaannya itu didukung
oleh perangkat berupa lapisan kulit di sisi kiri dan kanannya yang
menghubungkan kaki depan dan belakangnya. Sayap ini disokong dengan
anatomi tubuh dan struktur tulang si tupai yang ringan, tetapi kuat.
Saat si mungil ini meregangkan keempat kakinya, lapisan kulit ini pun
terkembang bagai satap parasut yang membuatnya mampu melayang di udara.
Sang tupai mengendalikan arah penerbangannya menggunakan ekornya yang
bagaikan kemudi mampu menuju ke arah yang dikehendakinya.
Gerakan akrobatiknya dilakukan dengan
membuat gerakan nyaris melengkung. Setelah melompat sari satu pohon,
mulanya ia membuat satu tukikan lalu melayang lurus, baru kemudian
gerakannya naik dan mendarat di sasaran. Cakarnya yang tajam langsung
menancap di tempatnya mendarat, membuatnya tidak jatuh dan tetap aman.
2. Ikan Terbang
Binatang lainnya yang tidak lazim berada
di angkasa adalah ikan terbang. Makhluk laut bernama ilmiah
hirundichthys oxycephalus ini, merupakan para perenang cepat yang
handal, menyukai cahaya pada malam hari dan memiliki kemampuan akrobatik
meloncat dari dalam air untuk kemudian meluncur di udara. Jarak
luncurannya tidak main-main, bisa mencapai 200 meter, sehingga
membuatnya mampu melompat naik ke dek kapal. Yang luar biasa, selama
melayang dengan jarak tempuh hingga 200 m, ikan ini mampu menghentikan
fungsi insangnya untuk mengambil napas.
Mekanisme ikan ini bisa terbang juga
sederhana saja, awalnya mereka akan berelaksasi di dalam air hingga
mencapai kecepatan 70 km/jam dibantu oleh kepakan ekor mereka. sekali
mereka melompat di atas di atas air, sirip-siripnya akan mengembang dan
memanfaatkan angin untuk meraih ketinggian. Adakalanya mereka memukulkan
ekornya di permukaan air untuk tetap melompat tinggi dan mengubah arah.
Kemampuan terbang ikan ini terletak pada sirip dadanya yang lebar
sehingga mampu menahannya untuk tetap melayang di udara.
Keistimewaannya itu digunakan untuk
menghindar atau lari dari pemangsa yang memburunya. Namun, para peluncur
ini tetap harus hati-hati, jangan sampai ia terhindar dari sergapan
ikan yang lebih besar, tetapi nahas di udara karena disambar burung
camar atau elang yang menunggu mangsa dari udara. Namun, ancaman
terbesar bagi ikan yang memiliki 40 spesies ini adalah manusia yang
berhasrat besar untuk menangkapnya dan mengambil telurnya yang bernilai
sangat tinggi di pasaran.
3. Elang
Masih berkaitan dengan hewan yang mampu
mengangkasa, kali ini kita membahas penguasa teratas dalam daftar rantai
makanan, elang. Berbeda dengan dua hewan sebelumnya yang hanya memiliki
kemampuan berberapa saat saja menentang gravitas, maka elang
benar-benar dapat terbang dan melayang-layang di udara hingga
berjam-jam.
Sebagai penerbang, elang merupakan
jenis burung yang memiliki kemampuan terbang luar biasa karena
dianugerahi sayap yang lebar dengan bulu-bulu yang tebal, paruh yang
besar dan tajam, serta kuku yang kuat. Selain itu, burung ini juga
memiliki penglihatan tajam untuk melihat mangsa dari jarak yang jauh.
Dengan struktur tubuh seperti itu, elang
memiliki kemampuan terbang jarak jauh. Bahkan ada elang yang mampu
menempuh jarak sejauh 4000 mil dari kawasan Asia Tengah hingga ke
kawasan Afrika. Berat otot burung elang terletak pada pusat
gravitasinya, sayap berukuran besar dan lebar untuk memudahkan aliran
udara menaikkan tubuhnya. Sifat tulang, berat otot dan ukuran sayap yang
unik membuat elang
dengan bobot 7 kg menjadi seringan bulu ketika terbang. Selain itu juga
dapat membuat elang mampu terbang tanpa mengepakkan sayapnya. Sayap baru
dikepakkan biasanya untuk menambah kecepatan terbang, terutama ketika
berburun mangsa. Makanan utamanya hewan mamalia kecil seperti tikus,
tupai, kadal, ikan, ayam, serangga, dan ikan.
Seekor elang peregrine mampu melesat
hingga kecepatan 320 km/jam. Tidak heran kalau burung ini disebut
sebagai hewan tercepat di dunia. Menyaksikan seekor elang menyergap
mangsanya merupakan pemandangan yang spektakuler. Laksana pesawat
tempur, elang melesat dengan kecepatan tinggi menuju mangsanya. Walaupun
kedua sayapnya panjang dan lebar, tetapi hal itu tidak mampu
menghalanginya untuk menyergap mangsa yang berada di rimbunan pepohonan.
Selain itu, sebagian elang juga merupakan pemancing yang lihati karena
bisa langsung menangkap ikan dari dalam air dengan cakarnya yang tajam
dan kuat.
4. Kucing
Dibalik sifat kucing yang manja dan
lembut, kucing merupakan hewan dengan beberapa kelebihan. Salah satunya
adalah kemampuanya dalam melihat di dalam kegelapan. Kucing memang
dianugerahi keistimewaan mampu melihat pada malam hari, karena pada
dasarnya binatang ini merupakan hewan pemangsa yang berburu untuk
memperoleh mangsanya.
Selain itu, kucing adalah hewan dengan
pendengaran yang sangat peka, lebih daripada manusia dan anjing. Anjing
memiliki pendengaran lima kali lebih sensitive dari pada manusia,
sedangkan kucing justru dua kali lebih baik dari pada anjing.
Dalam aksi acrobat, kucing juga tidak
mau kalah. Lihatlah aksinya ketika berjalan di atas atap rumah, kucing
dapat melakukannya dengan santai tanpa rasa takut atau gamang berada di
ketinggian. Gerakannya stabil tidak miring ke kiri atau ke kanan. Kucing
memang memiliki keseimbangan dan koordiansi tubuh yang luar biasa.
Selain itu, ketika terjatuh daru tempat tinggi, kucing akan langsung
membalikkan tubuhnya dan bisa mendarat dengan mulus tanpa mengalami
cedera. Ketika terjatuh, kucing akan menyadari posisinya ketika melayang
dan akan segera memutar tubuh sehingga kakinya berada di bawah untuk
mendarat. Binatang ini juga memiliki teknik khusus ketika mendarat,
yaitu dengan meregangkan kaki dan tubuhnya ke bawah sehingga angin akan
menahan jatuh tubuhnya. Saat bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung
ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya.
Meski demikian, kucing memiliki batas
kemampuan menahan efek jatuh dari ketinggian. Rekor tertinggi kucing
jatuh dari ketinggian adalah gedung berlantai 46. Dari ketinggian ini
kucing dapat bangun dan berjalan dengan agak terpincang.
Rahasia keseimbangan kucing terletak
pada terminal velocitiy, yakni kecepatan jatuh maksimum yang mencapai 60
mil/jam. Saat jatuh, sesuai hukum fisika, kecepatan jatuhnya mencapai
terminal velocity, saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman,
sehingga mampu meregangkan kakinya untuk mengurangi efek jatuhnya. Itu
sebabnya makin tinggi kucing jatuh, makin ada kesempatan untuk kucing
merasa rileks. Sehingga kalau jatuh dari tempat yang rendah, minimal 5
meter, sang kucing belum sempat mencapai terminal velocity sehingga
efeknya justru akan lebih terasa menyakitkan daripada terjatuh dari
tempat yang lebih tinggi.
Selain memiliki kemampuan mengurangi
efek jatuh, kucing juga punya kemampuan meloncat dari tanah hingga ke
atap rumah. Kehebatan itu terletak pada kedua otot pahanya. Kucing pun
dapat memendekkan dan memanjangkan tulang belakangnya yang tebal dan
longgar.
5. Cicak dan Tokek
0 comments:
Posting Komentar